Benarkah Belajar Bahasa Arab itu Sulit ?
Banyak yang menganggap belajar bahasa Arab sebagai tantangan besar, bahkan menakutkan. Padahal, anggapan tersebut seringkali terlalu dilebih-lebihkan. Bahasa Arab, dengan segala keindahan dan kekayaan tata bahasanya, sebenarnya tidak sesulit yang sering diceritakan. Yuk kita bahas alasan-alasan kenapa belajar bahasa Arab itu tidak sesulit yang sering diceritakan:
Daftar Isi :
- Setiap Ilmu Baru Yang Kita Pelajari Biasanya Sulit Di Awal
- Bahasa Arab Bukanlah Bahasa yang Sepenuhnya Asing di Telinga Kita
- Banyak Kosakata Bahasa Indonesia Yang Merupakan Serapan Dari Bahasa Arab
- Motivasi Kuat untuk Memahami Sumber Ajaran Islam
- Sumber Belajar Yang Melimpah
- Struktur Tata Bahasa yang Sistematis dan Logis
1. Setiap Ilmu Baru Yang Kita Pelajari Biasanya Sulit Di Awal
Ini
adalah tabiat dari setiap hal baru yang kita pelajari. Belajar bahasa Arab dan
begitu juga bahasa yang lainnya ibarat mengayuh sepeda, kayuhan terberat adalah
beberapa kayuhan pertama. Setelah itu, kayuhan-kayuhan berikutnya terasa lebih
ringan. Atau seperti saat menyusul puzzle, bukankah bagian tersulit adalah
bagian-bagian awal ?
Syekh
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah pernah menggambarkan
pelajaran Nahwu (tata bahasa Arab) dengan ungkapan yang sangat pas:
النحو بابه من حديد ودهاليزه قصب (An-Nahwu baabuhu min hadid
wa dahalizuhi qosob)
"Pintu
Nahwu itu dari besi, sedangkan lorong-lorongnya dari bambu."
Maknanya,
bagian awal atau pintu masuk ilmu Nahwu mungkin terasa kaku dan sulit, seperti
besi. Namun, setelah Anda berhasil melewatinya, lorong-lorong selanjutnya akan
terasa ringan dan mudah dilalui, seperti bambu. Maka mengatakan belajar bahasa
Arab sepenuhnya sangat sulit karna awal yang terasa berat sebenarnya tidak 100%
benar.
2. Bahasa Arab Bukanlah Bahasa yang Sepenuhnya Asing di Telinga Kita
Berbeda
dengan bahasa Jerman atau Prancis yang mungkin sangat jarang kita dengar dalam
kehidupan sehari-hari, bahasa Arab justru akrab di telinga kita umat Muslim,
apalagi kita sebagai umat muslim yang tinggal di negara yang mayoritas muslim.
Bukankah setiap hari kita mendengarkan: adzan, bacaan Al-quran Imam, ceramah
dan khutbah yang sebagiannya mengandung bahasa Arab. Ditambah lagi kita juga
setiap hari sholat dengan lafadz-lafadz berbahasa Arab, kita membaca Al-Quran
dan doa-doa harian.
Hal-Hal
diatas secara tidak langsung melatih pendengaran dan lisan kita untuk terbiasa
dengan fonetik dan intonasi bahasa Arab. Terbiasa mendengar dan mengucapkan
menjadi modal dasar yang sangat penting untuk menguasai suatu bahasa. dibanding
bahasa Arab, jelas lebih sulit menguasai bahasa lain yang lebih asing di teling
atau lisan kita.
3. Banyak Kosakata Bahasa Indonesia Yang Merupakan Serapan Dari Bahasa Arab
Indonesia
memiliki interaksi yang kuat dengan peradaban Islam, dan ini tercermin jelas
dalam kosakata bahasa kita. Ribuan kata dalam Bahasa Indonesia merupakan
serapan langsung dari Bahasa Arab, sehingga Anda sudah memiliki "kamus
mini" di kepala Anda. Contohnya:
- Benda/Tempat: Kursi,
Mahkamah, Madrasah, Dewan, Dunia, Akhirat, Masjid, Ka'bah
- Orang/Jabatan: Murid,
Ustadz, Sultan, Amir, Jamaah
- Waktu: Ahad, Senin,
Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Ajal, Wafat
- Lain-lain: Waktu, Sehat,
Salam, Maaf, Berkah, Kurban, Hikmah, Dsb.
Mempelajari
kata-kata ini dalam konteks aslinya akan terasa lebih mudah karena Anda sudah
familiar dengan artinya, tinggal memahami pelafalan dan penggunaannya dalam
kalimat bahasa Arab.
4. Motivasi Kuat untuk Memahami Sumber Ajaran Islam
Bagi seorang Muslim, motivasi untuk belajar
bahasa Arab sangat kuat:
- Memahami Al-Qur'an
secara langsung: Merasakan indahnya makna setiap ayat tanpa perantara
terjemahan.
- Mendalami Hadis Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam: Menggali hikmah dari sumber kedua ajaran Islam.
- Meningkatkan kualitas
ibadah: Memahami doa-doa dan zikir dengan lebih khusyuk.
- Mengakses literatur
Islam klasik: Membuka gerbang ke ribuan kitab ulama terdahulu.
Motivasi-motivasi
ini adalah alasan yang sangat kuat kenapa Anda sebagai umat muslim perlu
belajar bahasa Arab. Ketika Anda memiliki tujuan yang jelas, proses belajar
akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.
5. Sumber Belajar Yang Melimpah
Di era
digital ini, sumber belajar bahasa Arab jauh lebih mudah diakses dibandingkan
sebelumnya:
- Kelas Online: Banyak
lembaga dan individu menawarkan kelas bahasa Arab secara daring yang memudahkan
siapa pun belajar dari mana saja.
- Aplikasi Mobile:
Aplikasi belajar bahasa Arab interaktif yang dirancang untuk pemula hingga
tingkat lanjut.
- Video Tutorial: Ribuan
video di platform seperti YouTube yang mengajarkan mulai dari dasar-dasar
huruf hingga tata bahasa kompleks.
- Buku dan Modul: Tersedia
banyak buku dan modul yang disusun sistematis untuk pemula.
- Komunitas Online:
Grup-grup di media sosial atau forum daring di mana Anda bisa bertanya,
berlatih, dan berinteraksi dengan sesama pembelajar.
Berbagai
pilihan ini memungkinkan Anda menemukan metode belajar yang paling sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.
6.Struktur Tata Bahasa yang Sistematis dan Logis
Meskipun
terlihat rumit di awal, tata bahasa Arab (Nahwu dan Shorof) sebenarnya sangat
sistematis, teratur, dan logis. Setelah Anda memahami pola-pola dasar dan
kaidah-kaidah utamanya, Anda akan menemukan bahwa banyak hal dapat diprediksi
dan diatur dengan rapi. Ini berbeda dengan bahasa lain yang mungkin memiliki
banyak pengecualian atau aturan yang tidak konsisten.
Kesimpulan:
Belajar
bahasa Arab memang membutuhkan dedikasi dan konsistensi, sama seperti
mempelajari keterampilan baru lainnya. Namun, dengan modal kosa kata serapan,
motivasi agama atau hal lainnya, melimpahnya sumber belajar, seringnya kita
mendengar dan melafalkan bahasa Arab tanpa kita sadari, "kesulitan"
yang sering dibicarakan hanyalah "pintu besi" di awal. Setelah Anda
melewatinya, Anda akan menemukan "lorong-lorong bambu" yang lebih
mudah untuk Anda lalui. Jadi, jangan tunda lagi! Mulailah perjalanan Anda mempelajari
bahasa Arab, karna bahasa Arab sebenarnya mudah.
Posting Komentar