TANDA-TANDA ISIM, FI'IL, DAN HARF untuk Bahasa Arab

Gambar Produk

Membahas secara rinci tentang ciri-ciri atau tanda-tanda yang membedakan antara isim (kata benda), fi’il (kata kerja), dan harf (kata sambung atau partikel) dalam tata bahasa Arab (nahwu). Pembaca akan mempelajari bagaimana mengenali masing-masing jenis kata melalui contoh konkret, penjelasan fungsi gramatikal, serta penerapan dalam kalimat bahasa Arab. Artikel ini sangat berguna bagi pelajar bahasa Arab yang ingin memahami dasar klasifikasi kata untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami teks Arab secara benar.

Dalam bab ini terdapat tiga permasalahan:

Permasalahan Pertama: Bagaimana Isim Dikenali?

Setiap kata yang dapat menerima salah satu tanda berikut adalah Isim:

  1. Tanda Pertama: Dapat dimasuki oleh Alif Lam (ﺃﻝ).
    Contoh: العلم، الصبر، الإنسان، الحمد، النبات
    Semua kata ini adalah Isim karena dimasuki Alif Lam.
  2. Tanda Kedua: Dapat dimasuki oleh Huruf Jar (kata depan).
    Contoh: مررت بزيدٍ، وقفت على كرسيٍّ، جئتُ من مصرَ، وَاللهِ لَيَظْهَرَنَّ الإسلامُ
    Kata-kata زيدٍ، كرسيٍّ، مصرَ، اللهِ adalah Isim karena dimasuki huruf jar.
  3. Tanda Ketiga: Didahului huruf Nida' (diseru) yaitu Yaa.
    Contoh: يا إبراهيمُ، يا ربِّ
    Kata إبراهيمُ dan ربِّ adalah Isim karena dimasuki huruf nida’.
  4. Tanda Keempat: Tanwin. Yaitu nun sukun mati (sukun) yang meletak pada akhir isim dalam pengucapan, tetapi terpisah darinya dalam penulisan artinya nun itu bunyi saat diucapkan tapi tidak ditulis.
    Contoh: محمدٌ، أسدٌ، عقيدةٌ، شجرةٌ، نباتٌ
    Semua kata ini adalah Isim karena diberi tanwin.
  5. Tanda Kelima: Dapat Jar (disandarkan) melalui Idafah.
    Contoh: بيت عمروٍ، حديقة زيدٍ
    Kata عمروٍ dan زيدٍ adalah Isim karena statusnya majrur (disandarkan).

Permasalahan Kedua: Bagaimana Fi'il Dikenali?

Tanda Tanda Isim Fiil dan Harf

Setiap kata yang dapat menerima salah satu tanda berikut adalah Fi'il:

  1. Tanda Pertama: Dapat dimasuki "قد".
    Contoh [1]: قد جاء المسافرُ
    Contoh [2]: قد ينجح المهملُ

    Kata جاء dan ينجح adalah Fi'il karena dimasuki قد.
  2. Tanda Kedua: Dapat dimasuki "السين" (huruf sin yang menandakan masa depan).
    Contoh [1]: سيحفظ القرآنَ
    Contoh [2]: ستنتشر السنةُ

    Kata يحفظ dan تنتشر adalah Fi'il karena dimasuki السين.
  3. Tanda Ketiga: Dapat dimasuki "سوف".
    Contoh [1]: سوف أسافرُ
    Contoh [2]: سوف أحفظ السنةَ

    Kata أسافر dan أحفظ adalah Fi'il karena dimasuki سوف.
  4. Tanda Keempat: Dapat dimasuki "تاء التأنيث الساكنة" (ta' sukun penanda perempuan).
    Contoh [1]: جلستْ هندٌ
    Contoh [2]: نامتْ صفيّةُ

    Kata جلس dan نام adalah Fi'il karena dimasuki تاء التأنيث الساكنة.
  5. Tanda Kelima: Menunjukkan makna permintaan (perintah) dan dapat menerima "ياء المخاطبة" (ya' untuk perempuan yang diajak bicara) atau "نون التوكيد" (nun penekanan).
    Contoh: اقرأ، اجتهد، اشرب، تأمّل
    Penjelasan: Semua kata ini adalah Fi'il (Amr) karena menunjukkan permintaan. Kata-kata ini dapat menerima ياء المخاطبة, menjadi: اقرئي، اجتهدي، اشربي، تأمّلي. Mereka juga dapat menerima نون التوكيد, menjadi: اقرأنَّ، اجتهدنَّ، اشربنَّ، تأمّلنَّ.
Faedah: Pembagian Tanda-Tanda Fi'il:
Tanda-tanda Fi'il dapat dibagi menjadi empat bagian:
  1. Khusus untuk Fi'il Mudhari': Masuknya السين dan سوف.
  2. Khusus untuk Fi'il Madhi: Masuknya تاء التأنيث الساكنة.
  3. Khusus untuk Fi'il Amr: Menunjukkan makna permintaan dan dapat menerima ياء المخاطبة atau نون التوكيد.
  4. Digunakan Bersama oleh Fi'il Mudhari' dan Fi'il Madhi: Masuknya قد.

Permasalahan Ketiga: Bagaimana Harf Dikenali?

Harf dikenali dengan tidak dapat menerima satu pun tanda dari tanda-tanda Isim dan Fi'il yang telah disebutkan sebelumnya.

Contoh: هل، على، رُبَّ، حتى، عن، إنَّ، لعلَّ، في

Semua kata ini adalah Harf karena tidak dapat menerima satu pun tanda Isim atau Fi'il.


Sumber: Al-Mukhtasar Fii an-Nahwi karya Khalid bin Mahmud Al-Juhani, hal. 50–53.

Posting Komentar